Postingan

Represi Pers Mahasiswa: Perjuangan PPMI dan Kebangkitan Suara USU

Gambar
PUKUL setengah empat pagi, Sabtu 30 Maret 2019.  Jalanan kota Medan masih becek sisa hujan, dan suasana terasa sunyi, seolah-olah seluruh kota masih mencoba menunda kenyataan.  Hanya saya yang terbangun dengan penuh harap dan sedikit rasa cemas. Pagi ini, saya harus terbang ke Jakarta, melanjutkan perjalanan ke Pangkalpinang, Bangka Belitung. Raut wajah Dinda, yang masih tertidur pulas di sekretariat, terlihat lelah. Di sisinya terbaring Mila, salah satu mahasiswa yang cukup vokal menyuarakan isu-isu pemberdayaan perempuan.  Mereka adalah para pejuang yang kehilangan rumah . "Pamit dulu, makasih udah dijemput," ucap saya melalui pesan singkat. "Heee, Mahengggg, belom foto. Kok gak kau banguni aku.... Ehhhh, kamprettt. Sumpah dongkol kali, aku sedih ni serius," balasan dengan logat Sumatera itu saya terima saat hampir menaiki pesawat. Logat kekecewaan yang kental itu menjadi penanda pahit: kami baru saja meninggalkan medan pertempuran. Rumah y...

Pantai Batu Bedaun Rajik: Menguak Mitos, Saike, dan Catatan Perjalanan di Bangka Selatan

Gambar
Jika kamu tengah mengunjungi Kabupaten Bangka Selatan dan menyukai sesuatu yang berkaitan dengan alam, maka Pantai Batu Bedaun Rajik harus masuk dalam daftar tempat yang harus dikunjungi. Pantai ini terletak di Jalan Laut Cina, Desa Rajik, Simpang Rimba, Kabupaten Bangka Selatan. Bertolak kurang lebih 75 kilometer dari pusat kota Pangkalpinang, dan bisa ditempuh selama dua jam perjalanan. Meskipun demikian, Pantai Batu Bedaun Rajik memiliki banyak keunikan, bahkan di tengah jalan berlubang yang akan kita temui. Keunikan Gugusan Batu Granit dan Mitos Akek Antak Salah satu keunikan yang mencolok adalah terdapat bongkahan batu mirip tudung (caping) dan batu mirip bantal guling.  Menurut mitos yang berkembang, tudung dan bantal tersebut milik Akek Antak. Kini, formasi batu ini menjadi salah satu spot point yang ramai untuk mengabadikan gambar. Akek Antak sendiri adalah ulama kesohor di Pulau Timah. Teungku Sayyid Deqy dalam bukunya Korpus Mapur dalam Islamisa...

Buku Filosofi Teras: Mengapa Filsafat Stoa Relevan untuk Krisis Kesehatan Mental Masa Kini?

Gambar
Dalam ulasan buku Filosofi Teras ini, saya akan membahas mengapa karya Henry Manampiring telah menjadi salah satu bacaan nonfiksi terlaris, menawarkan panduan praktis dari filsafat Yunani-Romawi Kuno, Stoisisme.  Popularitas buku ini tidak terlepas dari tingginya kebutuhan masyarakat akan mental tangguh di tengah krisis kesehatan mental yang melanda Indonesia.  Data Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) tahun 2022 menunjukkan, setidaknya 15,5 juta remaja di tanah air mengalami gangguan kesehatan mental.  Angka ini memicu diskusi luas tentang mental health dan mental illness .  Kesehatan mental, yang diartikan sebagai kondisi sehat untuk mengendalikan emosi, berpikir, dan bertindak baik, ternyata bukanlah isu baru. Jauh sebelum era modern, pemikir seperti Abu Zaid al-Balkhi (abad ke-IX) dalam Kitab Kesehatan Mental telah menegaskan bahwa obat dari hampir seluruh penyakit mental bersumber dari pikiran manusia itu sendiri, sebuah konsep yang...

Refleksi Aktivisme: Dramaturgi Politik, Aksi Massa Tan Malaka, dan Perjalanan Jogja-Cilacap

Gambar
CUACA malam ini tidak terlalu mendukung untuk berlalu-lalang di luar rumah. Angka pasien Covid-19 masih tumbuh.  Sekilas cuaca di langit terlihat mendung dan dingin. Jalan di gang-gang sempit masih becek bekas hujan. Sabtu 10 Oktober 2020 kami meninggalkan kota Yogyakarta. Setelah bergantian membasuh badan, kami bergegas menaiki Elf Microbus yang sudah dibooking sejak siang. Saya sendiri lebih memilih posisi di kursi tengah, paling tidak di belakang sopir. Terlalu ke belakang bisa bahaya.  Saya akan mengeluarkan beberapa kantong cairan. Kami mulai beranjak sekitar pukul 02.15 dini hari. Dalam ingatan saya paling tidak ada sekitar 14 orang dalam Microbus itu. Karena tinggal serumah, kami rasa tidak perlu menjaga jarak. Toh di rumah juga satu meja makan. Dalam Microbus yang gelap tampaknya hanya saya yang susah tidur malam. Orang macam saya tidak bisa tidur secara 'normal' seperti manusia kebanyakan. Karena sejak menjadi jurnalis, saya 'dilatih' u...

Wisata Solo Raya dan Batik Tulis: Perjalanan Penuh Filosofi ke Galeri Abhipraya dan Candi Cetho

Gambar
WAJAH PARA INSAN KAMIL terpampang jelas hilir mudik hingga ke sudut-sudut Stasiun Purwosari di Jalan Slamet Riyadi, Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Panas terik mengundang peluh menemani perjalanan kami pada Senin 30 Mei 2022.  Tiba-tiba saja kedua pipi Solihin atau Ink, yang dipertuan agung di kelompok ini merah merona.  Ia tampak sumringah sampai-sampai meninggalkan kami yang berhenti di salah satu minimarket waralaba dalam kompleks stasiun.  “Sekejap, saya masih beli air, mau basahi tenggorokan.” Sekira pukul 11.30 WIB, sebuah Toyota Calya berdiri kokoh di pintu masuk stasiun. Tampak dari air muka cukup masak, para penghuni mobil yang dipandu oleh Aris Kurniadi ini sepertinya menunggu cukup lama.  “Selamat pagi,” ucap Ziba menyindir.  Sambil tergelak dan menghindari perdebatan, kami memilih untuk segera memasuki mobil. Belajar Batik Tulis Kontemporer di Galeri Abhipraya Sukoharjo Aris lantas memandu kami menuju Galeri Abhipraya...

Rekomendasi Buku Childfree: Mengupas Childfree & Happy Karya Victoria Tunggono

Gambar
Kalau kamu sedang mencari rekomendasi buku childfree yang menyajikan perspektif menarik dan seimbang, ulasan tentang buku Childfree & Happy: Keputusan Sadar untuk Hidup Bebas Anak karya Victoria Tunggono (Tori) ini wajib kamu simak.  Tori bilang, "Semua orang boleh punya anak sebagaimana semua orang boleh nggak punya anak."  Pernyataan sederhana namun menggelitik ini membuka diskusi tentang sebuah fenomena yang semakin mendapat perhatian di Indonesia: pilihan untuk hidup tanpa anak.  Ulasan ini akan membedah mengapa buku ini bisa jadi bacaan penting, bahkan buat kamu yang memilih jalur hidup konvensional, menentang isi bukunya. Mengapa Buku Childfree & Happy Penting dalam Rekomendasi Buku Childfree Indonesia? Apa Perbedaan Utama antara Childless dan Childfree? Tori membedakan dua konsep yang sering tertukar.  Childless merujuk pada kondisi seseorang yang nggak dapat memiliki anak karena faktor medis seperti infertilitas. Sementara childfree...

Tips Menulis Humor ala Mahéng: Cara Bikin Pembaca Ketawa Sekaligus Kena Tempeleng

Gambar
Kalau tips menulis humor yang kamu cari cuma berisi "gunakan kata-kata lucu" atau "bikin pembaca tersenyum," maka esai ini bukan buat kamu. Tapi kalau kamu mau menulis humor yang bikin orang ngakak, terus tiba-tiba diem, mikir, lalu merasa ditampar halus, selamat datang, kamu sudah berada di jalan yang lurus. Di sini, humor bukan sekadar hiburan; ia adalah senjata kritik sosial yang paling ampuh juga elegan.  Esai ini akan membedah formula rahasia yang saya gunakan untuk mengubah kegelisahan pribadi dan isu sosial menjadi sebuah esai humor yang berbobot. Kita akan belajar cara menyusun narasi yang awalnya terlihat receh, tiba-tiba menyinggung isu serius, hingga membuat pembaca berpikir, “Lah, kok nyambung, tapi kok masuk akal juga?” Tips Menulis Humor dengan Konsep PEEL Sebelum masuk ke teknik spesifik, penting untuk memahami bahwa humor berkualitas membutuhkan struktur. Konsep PEEL ( Point , Evidence , Explan...