Tantangan Menulis Tentang Komunitas dan Budaya Lokal: Catatan Reflektif dari Runduma
Esai Bagian 3 dari Seri "Perjalanan Menulis Buku Runduma" (Etika dan Refleksivitas Etnografi) "Yang paling akhir dari sebuah perjalanan adalah pengalaman yang bisa jadi pengamalan." — Mahéng, Runduma: Surga Kecil di Wakatobi Dari Niat Memberdayakan ke Pembelajaran Mendalam Ketika pertama kali berangkat ke Pulau Runduma, saya datang dengan semangat volunteer yang lazim: membawa serta pengetahuan untuk "memberdayakan masyarakat lokal." Pendidikan formal dan bacaan akademik yang saya miliki membuat saya merasa cukup siap berkontribusi. Namun, Runduma segera mengubah semuanya. Di hadapan realitas kehidupan Runduma saya justru dihadapkan pada kenyataan yang berbeda: saya yang harus belajar untuk lebih "pintar" memahami kehidupan. Pengalaman ini mengajarkan saya tentang positionality dan reflexivity dalam penelitian etnografi. Posisi saya sebagai outsider (orang luar komunitas...