Perbedaan Esai, Opini, dan Artikel: Panduan Lengkap untuk Penulis Pemula
Apa sih bedanya esai, opini, dan artikel?
Pernah merasa bingung saat diminta menulis "esai"
tapi malah menulis opini? Atau sebaliknya, menulis artikel tapi dianggap
terlalu seperti esai? Kamu nggak sendirian.
Ketiga jenis tulisan ini—esai, opini, dan artikel—memang sering disalahpahami karena punya kesamaan: semuanya berisi pandangan atau pemikiran tentang suatu topik.
Banyak penulis pemula yang gagal menembus redaksi atau merasa tulisannya kurang 'menggigit' karena nggak membedakan format ketiga genre ini.
Padahal, di dunia penerbitan dan penulisan, setiap genre punya aturan main, tujuan, dan 'aura' masing-masing.
Kesalahan memilih genre sering jadi sebab utama tulisan ditolak, bukan karena idenya buruk.
Artikel Sebagai Payung Besar: Kenali Dua Anak Genre Utamanya
Di media massa (koran, majalah, portal berita), istilah Artikel sering digunakan sebagai umbrella term untuk semua tulisan prosa non-fiksi yang diterbitkan di berbagai kolom atau rubrik.
Tapi, dalam praktiknya, "Artikel" terbagi menjadi dua sub-kategori utama yang fungsinya bertolak belakang:
- Artikel Informasional/Berita (Fokus: Objektif)
- Artikel Opini (Fokus: Subjektif/Persuasif)
Kuncinya, kamu harus tahu, kamu sedang memakai topi seorang reporter atau seorang kritikus saat menulis untuk sebuah media.
Setiap media punya karakter dan gaya yang berbeda. Artinya, artikel yang cocok dimuat di Kompas belum tentu akan diterima di Mojok. Karena itu, kamu juga perlu memahami dasar-dasar penulisan dan gaya tiap media.
Perbedaan Fundamental: Informasional vs. Opini
Kedua jenis ini sama-sama membahas isu aktual, tapi pendekatan dan struktur mereka sangat berbeda.
Artikel Berita (Laporan Fakta Murni)
Ini adalah genre di mana kamu harus menghilangkan bias pribadimu. Fokusnya murni Fakta.
- Tujuan: Memberi informasi dan mendidik secara objektif.
- Objektivitas: Mutlak Tinggi. Penulis harus menghilangkan bias pribadi.
- Struktur Kunci: Piramida Terbalik. Isi inti (5W+1H) diletakkan di bagian awal, detail pendukung di bagian bawah.
Contoh Penerapan: Artikel berita saya untuk Suara.com
Artikel Opini (Persuasi dan Argumentasi)
Ini adalah genre di mana kamu "menjadi ahli" yang berargumen. Kamu boleh subjektif, tapi harus didukung data kuat.
- Tujuan: Mempersuasi dan memengaruhi pembaca agar setuju dengan solusi/pendapatmu terkait isu aktual.
- Subjektivitas: Tinggi, tapi harus didukung argumen logis dan data dasar.
- Struktur Kunci: Jurnalistik 5 Bagian (Pembuka, Jembatan Isu-Argumen, Argumen, Penutup/Solusi). Fokus pada persuasi dan solusi.
Esai (The Reflector): Eksplorasi Diri dan Refleksi Mendalam
Esai adalah kategori yang sangat berbeda karena tujuan utamanya adalah refleksi, analisis, dan eksplorasi ide mendalam—nggak harus reaktif pada isu berita terkini.
- Definisi: Komposisi prosa yang fokus pada satu gagasan utama dan refleksi mendalam penulis (tesis).
- Tujuan: Eksplorasi dan refleksi. Esai bersifat timeless.
- Struktur Kunci: Tiga Bagian Utama (Pendahuluan—Pembahasan—Penutup). Strukturnya lebih fleksibel.
- Subjektivitas: Bisa sangat personal (seperti tulisan Mahéng tentang trauma) atau bisa sangat ilmiah.
Contoh Penerapan: Merenungkan dampak sosial dan budaya suatu peristiwa pada pengalaman hidupmu.
Studi Kasus dan Matriks Perbandingan
Agar lebih mudah, mari kita lihat perbandingannya dalam matriks:
| Kriteria | Esai | Artikel Opini | Artikel Berita/Informasional |
|---|---|---|---|
| Tujuan Utama | Menganalisis/merefleksi | Mempersuasi/memengaruhi | Menginformasikan/mendidik |
| Subjektivitas | Variabel (sering tinggi) | Tinggi | Rendah (objektif mutlak) |
| Struktur Kunci | Tiga Bagian Utama | Jurnalistik 5 Bagian | Piramida Terbalik |
| Peran Bukti | Mendukung analisis/tesis | Basis logis untuk persuasi | Fakta dan data terverifikasi |
| Konteks Isu | Bebas dari urgensi waktu | Wajib reaktif pada isu aktual | Reaktif pada isu aktual |
Penutup: Kunci Ada Pada Tujuanmu
Jangan takut salah pilih genre. Kuncinya ada pada satu hal: Tujuan.
Tanyakan pada dirimu sendiri:
- “Apa yang ingin aku capai? Sekadar memberi informasi, meyakinkan orang lain, atau menganalisis suatu fenomena?”
- Apakah yang aku sampaikan adalah fakta murni atau interpretasi dan solusi dari fakta tersebut?
Kalau kamu ingin melatih kemampuan persuasi dan struktur jurnalistik yang ketat, Opini adalah latihan yang sangat baik.
Tapi kalau kamu ingin membagikan pandanganmu yang paling personal dan reflektif maka Esai adalah rumah terbaikmu.

Komentar
Posting Komentar